Beritabali.com, DUNIA. Seorang ayah di Singapura tak sadar terlilit utang USD 20 ribu (Rp285 juta) karena anaknya main game online. Lim Cheng Mong menerima tagihan atas 89 transaksi yang tak pernah ia lakukan.
"Awalnya saya pikir saya ditipu, tapi perusahaan kartu kredit mengatakan ini semua adalah transaksi sah dan tak ada yang bisa saya lakukan," kata Lim, 56, seorang manajer di perusahaan Jerman.
Riwayat tagihannya mengarah ke akun Grab putrinya yang berusia 18 tahun, yang terikat dengan kartu kreditnya untuk menutupi biaya transportasi.
Tanpa sepengetahuannya, remaja itu menautkan e-walletnya ke game online Genshin Impact dan melakukan banyak pembelian dari bulan Agustus hingga Oktober untuk meningkatkan avatarnya.
“Saya menyuruhnya pergi dan mengatakan itu adalah uang yang banyak – setara biaya sekolah satu tahun jika dia pergi ke universitas di luar negeri,” kata Lim kepada The Straits Times.
"Dia menghabiskan uang dalam jumlah besar dalam satu kedipan mata," katanya.
Pengacara spesialisasi teknologi, media, dan telekomunikasi, Lionel Tan, menyebut ada peluang untuk membalikkan transaksi dalam kasus serupa.