Beritabali.com, DENPASAR.
Teratur, nyaman, bersih, sistematik dan artistik mencirikan kata modern yang diaplikasikan di Pasar Badung.
Pasar tradisional, Pasar Badung dulunya identik dengan suasana ramai, tidak beraturan, kotor dan berbau. Namun, suasana seperti itu tidak akan ditemukan di Pasar Badung, Bali. Direnovasi setelah kebakaran tahun 2016 lalu, Pasar Badung akan beroperasi tepat 1 tahun pada bulan Maret tahun depan. Tradisional tapi modern adalah sebutan yang tepat untuk menggambarkan Pasar Badung.
Tawar-menawar antara penjual dan pembeli, serta jasa angkat barang yang ditawarkan oleh ibu-ibu atau disebut tukang suun adalah sisi tradisional yang masih terjadi dalam kegiatan jual beli di pasar ini. Modern karena pasar ini dilengkapi dengan fasilitas-fasilitas menarik.
Pasar dengan total 6 lantai ini memiliki basement untuk kendaraan roda empat dan roda dua. Los-los sebutan tempat berdagang yang terbuat dari keramik putih, eskalator dan lift adalah fasilitas yang dimiliki Pasar Badung. Semua fasilitas tersebut dapat dinikmati oleh pedagang, pembeli dan pengunjung yang datang ke pasar ini. Dengan membayar iuran sebesar Rp 6.500,00/ hari. Air, listrik dan kebersihan sudah dijamin dapat dinikmati oleh peda
gang di Pasar Badung.
“Dulu mejanya kayu, tidak seperti sekarang sudah keramik. Jualan sekarang juga semakin nyaman,” sebut Surasti pedagang buah yang sudah berjualan selama 18 tahun di Pasar Badung.
“Setiap dagangan jadi gampang dicari karena setiap lantai sudah dikelompokkan jenis dagangnya, jadi membantu pembeli mencari keperluan,” tutur Made Sutami penjual makanan tradisional Bali. (bbn/unud/rob)
Penulis : Rilis Pers
Editor : I Komang Robby Patria